Mega berarti awan dan mendung berarti redup itu juga maksudnya menaungi atau mengayomi. Mega itu menggambarkan awan yang luas dan Mendung itu simbol Keraton Cirebon yang berkewajiban mengayomi dan melindungi rakyatnya. Selalu membawa sejuk dan kedamaian.
Pada artikel ini akan menceritakan tentang motif batik mega mendung.
Mega Mendung merupakan salah satu motif batik khas Cirebon yang paling dikenal oleh khalayak. Motif ini menggambarkan bentuk sekumpulan awan di langit. Konon menurut sejarah Cirebon, motif ini terbentuk ketika seseorang melihat bentuk awan pada genangan air setelah hujan dan cuaca saat itu sedang mendung.
Mega Mendung merupakan motif batik Cirebon yang populer. Motif batik dengan pola-pola awan ini menyimpan mana dan filosofi yang mendalam. Pesan nilai kesabaran terselip di balik motif ini.
Maestro Batik Cirebon, Katura, mengatakan proses membuat batik Mega Mendung butuh kesabaran. Dalam motif mega mendung harus terdapat tujuh gradasi warna yang menjadi pelapis. “Gradasinya tujuh dari biru tua sampai biru muda,” jelas Katura.
Dia menjelaskan, Mega Mendung terdiri dari kata Mega yang berarti langit atau awan, serta Mendung atau langit yang meredup biasanya ada di saat akan turun hujan. Gradasi yang ada di motif Mega Mendung tersebut sesuai dengan tujuh lapisan yang ada di langit.
Istilah mendung diartikan dalam kehidupan manusia sebagai sifat yang sabar, tidak mudah marah. “Jadi filosofi batik Mega Mendung sendiri yaitu jangan pernah mudah marah atau mudah panasan,” katanya.
Dalam membatik motif Mega Mendung, senimannya juga disyaratkan untuk bersabar, tak mudah emosi dan telaten. Begitu juga pengguna batik Mega Mendung. Pengguna batik bermotif mega mendung juga diharapkan untuk menjadi sosok yang sabar.
“Harus menunjukkan pribadinya sendiri yang baik. Pembuat batik Mega Mendung jangan dalam kondisi marah dan yang memakai motif Mega Mendung sejatinya harus bisa mendinginkan suasana,” ujar Katura.
Dari arti dan filosofi itu, Katura sendiri mengaku masih takut dan khawatir saat membuat maupun mengenakan batik bermotif mega mendung.
“Posisi gambar Mega Mendung sendiri harus horisontal atau mendatar. Bukan vertikal atau berdiri. Karena mendungnya awan mendinginkan suasana di bawahnya,” sambung Katura.
Motif Batik Mega Mendung
Motif mega mendung ini pada awalnya mempunyai unsur warna biru diselingi warna merah menggambarkan maskulinitas dan suasana dinamis, karena dalam proses pembuatannya ada campur tangan laki-laki. Para laki-laki anggota tarekatlah yang pada pertama merintis tradisi batik. Warna biru dan merah tua ini menggambarkan psikologi masyarakat pesisir yang lugas, terbuka dan egaliter.
Selain itu, warna biru juga disebut-sebut melambangkan warna langit yang luas. Bersahabat dan tenang serta melambangkan pembawa hujan yang dinanti-nantikan sebagai pembawa kesuburan dan pemberi kehidupan. Warna biru yang digunakan mulai dari warna biru muda hingga warna biru tua. Biru muda menggambarkan makin cerahnya kehidupan dan biru tua menggambarkan awan gelap yang mengandung air hujan dan memberi kehidupan.
Dalam perkembangannya, motif megamendung mengalami banyak perkembangan dan dimodifikasi sesuai permintaan pasar. Motif ini dikombinasi dengan motif hewan, bunga atau motif lainnya.
Cara penggabungan motif seperti ini sudah dilakukan oleh para pembatik tradisional sejak dulu. Dan perkembangannya menjadi sangat pesat dengan adanya campur tangan dari para perancang busana. Selain motif, warna motif megamendung yang awalnya biru dan merah, sekarang berkembang menjadi berbagai macam warna. Terdapat motif megamendung yang berwarna kuning, hijau, coklat dan lain-lain.
Itulah ulasan mengenai motif batik mega mendung. motif batik mega mendung ini juga dapat kombinasi kan menjadi model gamis batik kombinasi.